Wednesday, 25 February 2015

Mitos Seputar Cegukan

Dalam dunia medis, cegukan dikenal dengan istilah singultus. Cegukan ditandai dengan bunyi ‘hik’, seperti suara tercekik. Sumber terjadinya cegukan ini berasal dari diagframa. Hal ini bisa terjadi karena adanya kontraksi yang terjadi secara tiba-tiba pada daerah diagframa dan berlangsung selama berulang-ulang. Kondisi seperti ini akan menyebabkan adanya celah antara pita suara yang tertutup, namun udara masih tetap bisa lewat. Inilah dia yang mnyebabkan bunyi ‘hik’ setiap kali cegukan. Namun diluar dari itu semua ternyata banyak bermunculan mitos yang berkembang dimasyarakat tentang refleks yang satu ini. Mitos apa sajakah itu? Mari kita lihat selengkapnya:

1. Makan atau Menelan Makanan Terlalu Cepat
Banyak orang yang mengalami cegukan setelah mengonsumsi sesuatu, entah itu makanan atau minuman. Hingga akhirnya banyak yang berpendapat bila cegukan dapat diakibatkan oleh cara makan. “Secepat apa dulu? Kalau dimaksud terburu-buru saya kira tidak juga. Mungkin kalau kurang minum atau makanannya tidak mengandung banyak air ya bisa jadi (cegukan),” ungkap Dr Unggul Budihusodo, Sp.PD, KGEH dari departemen penyakit dalam FKUI/RSCM.

2. Makanan Tertentu Dapat Picu Cegukan
“Cegukan itu kan refleks dari otot diafragma, jadi penyebabnya sangat beragam tapi bukan berarti ada makanan atau minuman tertentu yang bisa memicunya,” tandas Dr Unggul. Sedangkan menurut spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S, ada lima macam penyebab umum dari cegukan, antara lain:
- Merokok,
- Mengonsumsi alkohol secara berlebihan,
- Terlalu banyak udara dalam perut pasien,
- Makan makanan atau minuman yang panas dan dingin misal makan mi minumnya es teh secara bergantian dan terlalu cepat,
- Cemas atau rasa senang (excitement) yang berlebihan.

3. Cegukan Bisa Sembuh Karena Kaget
Ada kalanya saat seseorang mengalami cegukan, mereka langsung meminta saudara, teman atau orang di sebelahnya untuk membuatnya kaget. Namun bagaimana pendapat dokter tentang metode unik untuk meredakan cegukan ini? “Nggak ada hubungannya ya,” ujar Dr Unggul sembari tertawa. Pernyataan ini juga diamini spesialis saraf dari FKUI, dr Ahmad Yanuar, Sp.S. “Bisa jadi itu hanya sugesti.” Dr Unggul yang juga Ketua Perhimpunan Peneliti Hati Indonesia (IPHI) mengakui bila ada banyak cara yang dilakukan orang untuk meredakan cegukan. Namun itu sifatnya individual.

“Tidak ada mekanisme yang bisa menjelaskan, misal dikagetin akan menyembuhkan cegukan. Kalaupun ada metode seperti minum air hangat atau menelan sesendok gula, sifatnya tidak untuk di-‘gebyak uyah’ ke pasien lain, atau digunakan untuk pasien lainnya,” tegasnya.
4. Cegukan Menandakan Tinggi Badan Akan Bertambah
Jangan buru-buru percaya bila ada yang mengatakan cegukan sebagai penanda tinggi badan masih akan bertambah. “Ini jelas nggak ada hubungannya. Kalau makin tua ya makin pendek. Tapi saya nggak pernah mendengar itu,” tutur Dr Unggul.

0 komentar

Post a Comment